Pemberian TERNAK (Terapi Senam Otak) Terhadap Resiko Jatuh Lansia Panti Werdha Malang
DOI:
https://doi.org/10.55771/vsv41k79Keywords:
Senam Otak, Risiko Jatuh, Lanjut UsiaAbstract
Perubahan fisiologis muskuloskeletal pada lansia adalah penurunan massa dan kekuatan otot yang menyebabkan lansia berisiko jatuh. Salah satu terapi yang dapat diberikan adalah TERNAK (Terapi Senam Otak). Tujuam ini untuk engetahui efektifitas pemberian TERNAK terhadap resiko jatuh lansia. Metode menggunakan teknik purposive sampling dan metode penelitian pre-experimental design dengan Uji Wilcoxon sedangkan jumlah responden lansia sebanyak 24 orang. Alat yang digunakan untuk mengukur risiko jatuh adalah Morse Fall Scale (MFS). Hasil pre test diperoleh rata-rata skor risiko jatuh = 38,12 (15-70), hasil post test diperoleh rata-rata skor risiko jatuh = 36,38 (13-68), dan hasil analisis diperoleh pvalue = 0,000 yang berarti pemberian TERNAK (Terapi Senam Otak) berpengaruh terhadap penurunan lansia. Pemberian TERNAK (Terapi Senam Otak) efektif digunakan sebagai terapi lansia dengan resiko jatuh.
References
Dekayanti, T. P., & Ningrum, T. S. (2017). PERBEDAAN PENGARUH BRAIN GYM DAN SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN ADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA MODINAN YOGYAKARTA. unisajogja.
Fadly, F. (2017). Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Terhadap Keseimbangan Tubuh Lansia Di PSTW Budi Mulia 02 Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2017. Jurnal Keperawatan Komunitas.
Farda, H. F., Rochmah , N., Putri, I. A., & Novitasari, D. (2021). Asuhan Keperawatan Risiko Jatuh pada Lansia Usia 66 Tahun dengan Hipertensi di Puskesmas Batu Raden 1. Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (pp. 890-896). Purwokerto: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Harapan Bangsa.
Fitri, M., Rahmi, U., Pitriani, P., & Sulastri, A. (2020). Efektivitas senam vitalisasi otak terhadap kebugaran jasmani pada lansia demensia. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran, 364-374 .
HUTOMO, A. K. (2015). HUBUNGAN PENATAAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DI DESA KARANGWUNI WATESKULON PROGO. unisayogya.
LUTFIANI, F. (2018). PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS LANJUT USIA. UMS.
Panse, R., Deshpande, M., Yeole, U., & Pawar, P. (2018). Effect of Brain Gym® Exercises on Balance and Risk of fall in Patients with Diabetic Neuropathy. International Journal of Science and Healthcare Research, 257-262.
Siroya, V. V., Naqvi, W. M., & Kulkarni, C. A. (2020). Importance of Brain gym as exercise in physiotherapy and rehabilitation. I J R , 1386-1389.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhari, Astuti, A., Rahmawati, P. M., & Musviro. (2019). BRAIN GYM IMPROVES COGNITIVE FUNCTION FOR ELDERLY WITH DEMENSIA. INTERNATIONAL CONFERENCE OF KERTA CENDEKIA NURSING ACADEMY- (pp. 57-62). sidoarjo: Poltekkes Kertacendikia.
W, N. (2012). Keperawatan Gerontik&Geriatrik. Jakarta: EGC.
Wijianto, Widayati, R. S., & Rosdiana, G. S. (2017). Pengaruh Pemberian Brain Gym Terhadap Peningkatan Koordinasi Gerak pada Lansia di Posyandu Lansia Lestari Idaman PulosariJaten Karanganyar. journal unimma, 145-150.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Media Publikasi Penelitian Kebidanan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.