https://jurnal.institutgrahaananda.ac.id/index.php/mppk/issue/feedMedia Publikasi Penelitian Kebidanan2024-11-04T21:45:14+07:00Jurnal MPPKjurnalmppk@gmail.comOpen Journal Systemshttps://jurnal.institutgrahaananda.ac.id/index.php/mppk/article/view/188The Placenta Handling Practices Based on Local Culture and Health Aspects2024-10-25T12:26:47+07:00Ni Made Darmiyantinimadedarmiyanti@gmail.comNi Wayan Novianiniwayannoviani@gmail.comNi Luh Putu Putri Kencanajurnalmppk@gmail.comA.A.Sg.Ratu Putri Saraswatijurnalmppk@gmail.comNi Made Padma Batiarijurnalmppk@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Penanganan plasenta dalam berbagai budaya sering mencerminkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan medis yang terkait dengan cara hidup komunitas setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penanganan tali pusat berdasarkan budaya lokal di Indonesia dan dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian ini menerapkan metode tinjauan pustaka dengan pendekatan naratif, di mana hasil dari delapan jurnal terpilih dianalisis. Praktik yang diidentifikasi termasuk penguburan, penggantungan, penyimpanan dalam guci, dan pembuangan plasenta ke sungai atau laut, yang dilakukan di berbagai daerah seperti Bali, Timor Tengah, dan Jawa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik-praktik ini, meskipun kaya akan makna spiritual, dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dilakukan secara higienis. Oleh karena itu, integrasi antara tradisi budaya lokal dan pendekatan kesehatan modern diperlukan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Dengan menghormati nilai-nilai budaya sambil menerapkan standar kesehatan, tenaga medis dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan. Studi ini merekomendasikan perlunya kolaborasi antara pekerja kesehatan dan pemimpin tradisional, serta pendidikan masyarakat untuk mengurangi risiko kesehatan, tanpa mengabaikan pentingnya praktik budaya.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci: Plasenta, Budaya, Kesehatan</strong></p>2024-11-14T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Media Publikasi Penelitian Kebidananhttps://jurnal.institutgrahaananda.ac.id/index.php/mppk/article/view/189Pengaruh Terapi Rendaman Kaki Zingiber Officinale ( Jahe ) dan Citronella Grass (Serai) Terhadap Ibu Hamil Hipertensi di Kota Kotamobagu2024-11-02T10:43:33+07:00Muzayyanamuzayyanananna@gmail.comAlhidayahalhidayah@iktgm.ac.idIsnaeniisnaeni@gmail.comSitti Nurul Hikma Salehnurulhikmasaleh93@gmail.comAgustinagustinbidan08@gmail.com<p>Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan tingginya kesakitan dan kematian ibu hamil. Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia atau sekitar 23% dari total kematian. Berdasarkan data <em>World Health Organization</em> (2021), hipertensi merupakan penyakit urutan ke 2 berbahaya, tidak hanya di Negara barat tapi juga di Indonesia. Hipertensi diderita oleh 1,13 miliar orang di seluruh dunia artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan diperkirakan tahun 2025 akan naik menjadi 1,5 miliar orang. Sedangkan Menurut data stastistik Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu pada periode tahun 2021-2023 terdapat 3.169 (126%) angka kehamilan mengalami preeklamsia. Secara farmakologis pengobatan preeklamsia tentunya dapat memberikan efek samping yang terkandung dalam obat-obatan karena mengandung bahan kimia, sedangkan pengobatan non farmakologis dapat memberikan kesan gaya hidup yang lebih sehat karena pengobatan yang dilakukan secara alamiah, seperti terapi herbal, salah satunya terapi rendam kaki dengan air hangat di campur jahe dan serai. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>Pre-Experimental Design</em> dengan <em>bentuk One Group Pre-test and Post-test</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami hipertensi. Teknik Sampel dengan purposive sampling. Analisa bivariat menggunakan uji t Dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan secara bermakna terhadap tekanan darah pada kelompok intervensi setelah dilakukan terapi rendaman kaki menggunakan air hangat dan serai dibuktikan dengan uji T nilai <em>p-value</em> = 0,000 (p-value < 0,05). Terapi rendaman air hangat di campur jahe dan serai dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil sebagai salah satu alternatif pengobatan nonfarmakologi yang efektif dan mudah.</p>2024-11-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Media Publikasi Penelitian Kebidananhttps://jurnal.institutgrahaananda.ac.id/index.php/mppk/article/view/186Gambaran Peran Keluarga Dan Media Sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di Lingkungan VI Pasar IV Mabar Hilir Klinik Pratama Bertha Kecamatan Medan Deli 20242024-07-30T06:15:57+07:00Ambarita Bernadetta baenenurjulika@gmail.comManik Mariana Risdarisdamarianamanik@gmail.comErmawaty Arisandiermawatyarisandi@gmail.comBaene Nur Julikanurjulikabaene@gmail.com<h1><a name="_Toc170475151"></a>Peran keluarga khususnya orang tua adalah memenuhi kebutuhan remaja baik perlindungan, memberikan kasih sayang, mendidik, mengatur, mencukupi kebutuhan biologis, fisik dan menjadi teladan bagi anaknya. Media informasi kesehatan reproduksi juga adalah media digital yang bertujuan untuk memberikan informasi berupa artikel, liputan, berita dan editorial untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ilmu kesehatan medis serta masalah kesehatan lainnya. Kesehatan reproduksi adalah kondisi sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam sesuatu yang berhuungan dengan kerangka konseptual, kemampuan, dan siklusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dan media informasi apa saja yang memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja di lingkungan VI pasar IV mabar hilir klinik pratama bertha tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sampel penelitian berjumlah 44 orang remaja usia 14-17 tahun dengan tehknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil peran keluarga tentang kesehatan reproduksi pada remaja dengan sikap positif sebanyak 36 orang (82%) dan minoritas responden negatif sebanyak 8 orang (18%). Dan media informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebanyak media sosial sebanyak 26 orang (59%), media cetak sebanyak 6 orang (14%), dan elektroknik sebanyak 12 orang (27%). Saran dari peneliti sebaiknya keluarga dan petugas kesehatan berkolaaborasi dengan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi kepada remaja dengan menggunakan penyebaran leaflet atau aplikasi mengenai tentang kesehatan reproduksi.</h1>2024-11-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Media Publikasi Penelitian Kebidanan